OFFSHORE
Daerah lepas pantai itu sendiri adalah suatu daerah landas kontinen yang membentang dari pantai sampai dengan jarak kira-kira 300 km ke arah laut dalam. Daerah lepas pantai dapat dibagi atas tiga bagian :
- Shelf, membentang dari pantai ke kedalaman air laut 200 m.
- Slope, membentang dari batas shelf ke kedalaman 2500 m.
- Rise, membentang dari batas slope ke kedalaman 4500 m.
Sampai saat ini terdapat bermacam-macam jenis konstruksi bangunan lepas pantai sesuai dengan kebutuhan, yaitu :
- Anjungan terapung (Mobile Offshore Drilling Units/MODU atau Floating Production Platform/FLS) seperti semi submersible, drilling ships, tension legs platform, jack up dsb.
- Anjungan terpancang (Fixed Offshore Platform / FOP) seperti jacket, concrete/steel gravity, tripod, dll.
- Anjungan struktur lentur (Compliant Platform) seperti Articulated Tower, Guyed Tower, dll.
Diantara jenis struktur-struktur diatas, jenis anjungan terpancang (Fixed Offshore Platform) dengan tipe jacket yang saat ini paling banyak digunakan di dunia, walaupun jenis ini hanya ekonomis beroperasi di perairan terbatas, yakni dengan kedalaman sekitar 400-500 meter saja. Sesuai dengan perairan Indonesia, yang rata-rata kedalamannya kurang dari 100 meter, maka jenis anjungan yang paling cocok digunakan adalah bangunan lepas pantai terpancang, atau Fixed Offshore Platform tipe jacket.
- Anjungan terapung (Mobile Offshore Drilling Units/MODU atau Floating Production Platform/FLS)
- Semi submersible
Semi-submersible rig : sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung.
Desain : Eksplorasi dan produksi, struktur terapung, diderek ke situs, swabalast dan tertambat (berlabuh), kolom vertikal besar terhubung ke ponton besar, kolom mendukung struktur geladak dan peralatan.
Kedalamannya : ± 90-1000 m
Keuntungan :
- Mobile dengan kecepatan transit tinggi (~ 10 kts)
- Stabil – minimal respon terhadap aksi gelombang
- Daerah dek besar
Kekurangan :
- Biaya awal dan operasi yang tinggi
- Deck beban terbatas (apung cadangan yang rendah)
- Kelelahan struktural
- Mahal untuk memindahkan jarak yang besar
- Terbatas kering-docking fasilitas yang tersedia
- Sulit untuk menangani sistem tambat dan tanah rumpukan BOP dan riser dilaut kasar
Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
- Helicopter pad adalah tempat helicopter mendarat karena untuk menuju ke lokasi rig dengan menggunakan helicopter membutuhkan waktu yang lebih singkat.
- Crew quarter adalah tempat tinggal para kru rig.
- Anchor racks adalah tempat jangkar
- Moonpool adalah menara yang bagian bawahnya terbuka ke laut
- Drill pipe racks adalah tempat pipa pemboran disusun.
- Columns adalah kaki penyangga rig menuju ke pontoons.
- Pontoons adalah pemberat sebagai penyimbang
- Mooring adalah penyetel/pengikat antara jangkar dengan tali jangkar(lines)
- lines adalah penhubung jangkar dengan rig permukaan(tali jangkar).
- Drilling Ship
Drill ship merupakan bentuk kapal sepenuhnya dan dilengkapi dengan propeler sendiri. Karena sifatnya mengapung sehingga sangat dipengaruhi oleh arus, ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi pengaruh tersebut harus dijangkar seperti submarsible. BOP dipasang di dasar laut.
Desain merupakan eksplorasi, lambung kapal disesuaikan untuk mengakomodasi peralatan pengeboran, pengeboran bagian tengah kapal derek dengan pembukaan "moonpool" terletak di bawah derek, fleksibel anak tangga dengan terputus, self-propelled, memanfaatkan positioning system dinamis untuk mempertahankan kapal di atas lokasi pengeboran (komputer dikontrol pendorong, lingkungan sensor, posisi menentukan peralatan). Sistem Mooring turret memungkinkan kapal untuk kepala ke angin / gelombang mengurangi efeknya,
Kedalamannya : ± 2500 m
Keuntungan :
- Ponsel dengan transit kecepatan tinggi (hingga 16 kts),
- Beban deck dan beban total lebih besar daripada jack-up dan semi submersibles,
- Mengurangi melintasi samudra waktu transit (mampu melewati Suez dan Panama Canals)
- Biaya mobilisasi rendah,
- Biaya awal & operasional yang rendah,
- Kelayakan superior dan kemampuan survival
Kekurangan :
- miskin stabilitas di laut kasar
- daerah dek minimal
- freeboard rendah
- sulit untuk menangani sistem tambat dan tanah tumpukan BOP & riser di laut kasar
- Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
- Drill ship adalah merupakan tempat rig berdiri dan peralatan pemboran.
- Well head adalah sebagai pengganti well head dipakai serangkaian casing head untuk masing-masing casing. Masing-masing casing head mempunyai "HUG" yaitu tempat untuk memasang hydraulic connector dan mempunyai ulir kiri untuk menyambungkan dengan running tool pada waktu menurunkan casing dan juga untuk penemenan
- Acoustic positioning beacons adalah sebagai sensor agar posisi untuk pemboran dari rig pas pada dasar laut.
- Riser adalah mengalirkan fluida lumpur ke permukaan dalam proses pemboran serta memudahkan dalam memasukkan peralatan pemboran seperti pahat,kedalaman lubang bor.
- Tension Leg
Tension Leg Platform (TLP) adalah salah satu jenis struktur lepas pantai yang mana jenis ini sangat cocok dipakai di perairan dalam.
Desain : produksi semisubmersible ditambatkan ke dasar laut dengan garis-garis vertikal achor (kabel atau pipa) dipertahankan dalam ketegangan dengan daya apung kelebihan dari platform.
Kedalamannya : ± 120 – 1500 m
Keuntungan :
- stabil - gerak vertikal minimal
- biaya kenaikan rendah dengan peningkatan kedalaman
- kemampuan dalam air
- biaya pemeliharaan rendah
Kekurangan :
- biaya penyimpanan awal yang tinggi
- tinggi subsea biaya
- kelelahan kaki ketegangan
- pemeliharaan sulit bawah laut sistem
- sedikit atau tidak ada
- Derrick adalah menara rig, fungsi utamanya untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan drill collar serta casing string. Oleh sebab itu tinggi dan kekuatannya harus sesuai dengan keperluan.
- Crane adalah tempat fasilitas penyimpanan suplai air, udara bertekanan dan listrik, ruang kantor, pusat komunikasi
- Tension legs (pipes) adalah kaki dari rig tersebut yang berbentuk pipa.
- Tension leg foundations adalah pondasi dari tension leg platform
- Jack up rig
Jack-up berbentuk semacam barge, berukuran besar dan tidak punya propeler sendiri sehingga untuk menuju ke lokasi harus ditarik dengan kapal tunda. Jack-up dilengkapi dengan kaki-kaki yang terdiri dari tiga, empat, lima kaki atau lebih. Pada posisi pemboran, kapal diangkat berdiri di atas kaki, cukup tinggi di atas air serta diatas jangkauan ombak. Kedalaman laut sesuai dengan panjang kaki jadi terbatas pemakaiannya.
Jack-up stabil, tidak terpengaruh oleh cuaca, arus dan ombak. Semua peralatan berada di atas kapal. Pada pemboran pengembangan, biasanya sebelum pemboran dimulai terlebih dahulu dipasang jacket, kemudian dipasang conductor dan ditumbuk. Pada pemboran explorasi biasanya digunakan mudline suspension, dan dari mud line suspension casing disambut ke atas sampai platform.
Desain : pengeboran eksplorasi terutama mirip dengan tongkang dengan kaki bergerak, rig tersebut diderek ke situs dan kaki yang mendongkrak bawah, melibatkan dasar laut dan meningkatkan platform. Kedalamannya : ± 90 – 140 m
Keuntungan:
- Mobile
- Stabil ketika diangkat
- Biaya rendah & efisien
Kekurangan :
- Tergantung pada jendela cuaca untuk penempatan
- Terbatas pada daerah dangkal
- Dasar laut gerusan
- Dapat menyebabkan ledakan runtuhnya platform karena fluidisasi tanah
- Drilling derrick adalah menara rig, fungsi utamanya untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan drill collar serta casing string. Oleh sebab itu tinggi dan kekuatannya harus sesuai dengan keperluan.
- Helicopter pad adalah tempat helicopter melakukan pendaratan.
- Legs adalah kaki sebagai tempat berdirinya rig di laut.
- Spud cans adalah sebagai dasar rig agar bisa berdiri.
- Fixed platform adalah daratan buatan ,rig berada di platform sampai operasi pemboran selesai.
- Anjungan terpancang (Fixed Offshore Platform /FOP)
- Jacket
Struktur jacket adalah struktur dengan struktur rangka baja yang terdiri dari kaki struktur dan rangka penunjang (brace) yang dikonfigurasikan dengan berbagai tipe perangkaan. Tipe perangkaan ini berguna untuk membentuk struktur jacket yaitu; brace tipe X, brace tipe K, brace tipe diagonal tunggal, maupun tipe perangkaan kombinasi dari ketiga tipe tersebut.
Desain : produksi; struktur baja tubular dibingkai melekat pada dasar laut dengan tumpukan yang didorong ke dasar laut (kaki bertindak sebagai perangkat membimbing atau “jaket” untuk tumpukan). Dibangun dibagian dan diangkut ke situs, desain seumur hidup 10-25 tahun. Kedalamannya : ± 500 m
Keuntungan:
- Mendukung beban besar dek
- Dapat dibangun di bagian & diangkut
- Lahan yang luas, produksi jangka panjang (mendukung sejumlah besar sumur)
- Hasil tumpukan dalam stabilitas yang baik
- Sedikit efek dari dasar laut gerusan
Kekurangan:
- Biaya meningkat secara eksponensial dengan kedalaman
- biaya awal & pemeliharaan yang tinggi
- tidak dapat digunakan kembali
- steel anggota struktural tunduk terhadap korosi
- Helideck adalah tempat helicopter mendarat,sama dengan heli pad.
- Grace adalah penyangga silang antar leg.
- Jacket leg adalah kaki penyangga rig hingga ke dasar laut.
- Deck leg Dipakai untuk mengintegrasikan modul-modul yang ada di top side.
- Concrete/steel gravity
Concrete Gravity Structure adalah bangunan yang dapat duduk stabil di dasar laut karena beratnya structure tersebut, sehingga tahan terhadap dorongan arus dan pukulan ombak. Caissons pada gravity structure dapat berfungsi sebagai storage tank atau sebagi tanki ballast.
Desain : produksi; besar bottom mount struktur beton bertulang yang menggunakan berat untuk menahan beban lingkungan, tidak melekat pada bagian bawah dengan tumpukan. Kedalamannya : ± 350 m
Keuntungan :
- Mmendukung beban besar dek
- Penggunaan kembali mungkin
- Konstruksi dan pengujian dapat diselesaikan sebelum mengambang dan towing ke situs
- Lahan yang luas, produksi jangka panjang (mendukung sejumlah besar sumur)
- Mungkin memiliki kapasitas penyimpanan yang besar, (6) lebih toleran terhadap overloading & paparan air laut dibandingkan platform baja berjaket
Kekurangan :
- Biaya meningkat secara eksponensial
- Penyelesaian pondasi
- Tunduk pada dasar laut gerusan
- Mungkin membutuhkan baja lebih dari struktur jaket baja
- Flare stack adalah pemantau emisi.
- Quarters adalah tempat tinggal para pekerja rig.
- Drilling & production equiptment adalah
- Columns adalah tiang penyangga yang berbentuk pipa.
- Caisson bermanfaat untuk menjaga stabilitas pada saat operasional
- Anjungan struktur lentur (Compliant Platform)
- Articulated Tower mirip dengan guyed tower hanya tidak dilengkapi dengan mooring lines. Konstruksi penopang antara struktur dengan dasar laut biasanya berupa sambungan engsel. Articulated Tower dilengkapi dengan struktur apung yang cukup besar.
- Guyed Tower adalah konstruksi rangka langsing yang ditopang oleh beberapa mooring lines disisi-sisinya dan sekitar permukaan air hingga dasar laut. Dengan demikian beban horizontal dan momen melalui mooring lines ditransformasikan ke dasar laut. Konstruksi pada dasar laut dapat fixed structure atau juga konstruksi engsel. Pada daerah sekitar permukaan air guyed tower biasanya dilengkapi dengan struktur apung.
Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air :
1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.
3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
5. Semi-submersible rig: sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
6. Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat.
No comments:
Post a Comment