SISTEM
TENAGA
(POWER SYSTEM)
2.1. DASAR TEORI
Sistem
tenaga dalam suatu operasi pemboran terdiri dari dua subkomponen utama, yaitu :
1. Power
suplay equipment
Tenaga
yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran dihasilkan oleh mesin-mesin besar,
yang dikenal dengan "prime mover"
(penggerak utama). Tenaga yang dihasilkan tersebut digunakan untuk
keperluan-keperluan sebagai berikut :
·
sirkulasi
lumpur,
·
hoisting,
dan
·
rotary
drill string.
2. Distribution
(transmission) equipment
Berfungsi
untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari penggerak utama, yang diperlukan
untuk suatu operasi pemboran. Sistem distribusi (transmisi) yang biasa
digunakan ada dua macam, yaitu sistem transmisi mekanis dan sistem transmisi
listrik (electric). Rig tidak akan
berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi.
Oleh sebab itu diusahakan tenaga yang hilang karena adanya transmisi atau
distribusi tersebut dikurangi sekecil mungkin, sehingga kerja mesin akan lebih
efisien.
Sistem
tenaga yang dipasang pada suatu unit operasi pemboran secara prinsip harus
mampu memenuhi keperluan-keperluan sebagai berikut :
· fungsi angkat,
· fungsi rotasi,
· fungsi pemompaan, dan
· fungsi penerangan.
a. Menghitung keperluan tenaga untuk fungsi angkat
Tenaga
dari fungsi angkat dari motor melalui transmisi, drawwork, drilling cable dan
sistem takel yang terdiri dari crown block dan travelling block diteruskan ke
rangkaian pipa bor.
Maka,
rendemen total antara motor dan hook :
·
Conventiser : 0,7 - 0,8
·
Transmisi : 0,88
·
Drawwork : 0,90
·
Takel : 0,87 untuk 8 kabel dan 0,85 untuk 10 kabel
sehingga,
rendemen total untuk 10 kabel adalah
0,75 x
0,88 x 0,90
x 0,85 =
0,505
Tenaga untuk fungsi pengangkatan harus mampu
untuk melayani pemboran sampai kedalaman limit pada kondisi ekonomis.
b. Menghitung tanpa fungsi rotasi
Tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
.............................. (2-1)
dimana :
Pr =
tenaga fungsi rotasi, pk
C = kopel dalam kgm
W = kecepatan sudut, rad/detik
Sehingga,
secara empiris tenaga untuk fungsi rotasi dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
dimana,
Pr = tenaga rotasi, pk
L =
kedalaman sumur, m
N =
putaran rotary table, rpm
P = beratan pada pahat (WOB), ton
D =
diameter lubang bor, inch
c. Tenaga hidrolik
Tenaga hidrolik dapat dirumuskan sebagai
berikut :
dimana,
Ph =
tenaga hidrolik, pk
Q = debit dalam liter/menit = D2
x 19
p = tekanan sirkulasi , kg/cm2
d. Tenaga penerangan
Dengan effisiensi 70% tenaga listrik yang
diperlukan untuk berbagai keperluan seperti penerangan, pemanas, shale shaker
dan lain-lain biasanya berkisar antara 30-48 kw generator berkapasitas 75 kw.
2.2. Prime Mover Unit
Hampir semua operasi pemboran menggunakan prime mover
jenis internal combution unit.
Penentuan jenis mesin yang akan digunakan didasarkan pada besarnya jumlah
tenaga yang diperlukan yang dapat diketahui dari casing program yang telah
disusun dan kedalaman sumur. Tenaga yang dihasilkan prime mover berkisar antara
500 - 5000 HP. Salah satu spesifikasi prime mover dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Spesifikasi Prime Mover
·
Maks.
beban hook yang bekerja
|
400 tf
|
·
Kedalaman
pemboran yang direko-mendasikan dengan drill pipe 4 1/2 in.
|
7000 m
|
·
Power
yang tersedia (tanpa pompa lumpur)
|
3600 HP
|
·
Jumlah
mesin yang digunakan
|
4
|
·
Hoisting
line diameter
|
35 mm
|
·
Gaya
maks. pada hoisting line
|
44 tf
|
·
Jumlah
line pada sistem pengangkatan
|
12
|
·
Tenaga
untuk drawwork
|
3000 HP
|
·
Kecepatan
drawworks
|
4 + 2 R
|
·
Kecepatan
maks. pada pembebanan
|
0,37
m/s
|
Peletakan prime mover tergantung dari berbagai faktor,
antara lain Sistem transmisi (distribusi) yang digunakan, dan Ruang yang
tersedia.
Beberapa letak prime mover yang umum adalah sebagai
berikut :
· di bawah rig
· di atas lantai bor
· di samping atau di sisi rig, baik di
atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah.
· jauh dari rig
Sedangkan jumlah mesin
yang biasa digunakan adalah :
a) Dua atau tiga, pada umumnya operasi
pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
b) Empat, untuk pemboran yang lebih dalam
menggunakan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yang diperlukan empat buah.
Jenis mesin yang digunakan
:
a. Diesel compression
engines.
b. Gas (spark ignition)
engines
2.3. SISTEM TRANSMISI (DIstribusi Tenaga)
Rig dapat berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga
yang didistribusikan dapat mencukupi semua kebutuhan tenaga yang dibutuhkan.
Sebagian besar tenaga yang dihasilkan didistribusikan ke drawwork, rotary table, dan mud
pump. Disamping itu perlu untuk penerangan, rig instrument (driller's console,) , serta air conditioners.
Tenaga transmisi dihasilkan oleh satu atau lebih mesin
harus diteruskan ke komponen utama rig yaitu hoisting, rotating dan circulation system. Sistem-sistem di
atas dapat ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Sistem transmisi yang digunakan untuk
distribusi tenaga dalam suatu operasi pemboran ada dua jenis yaitu sistem
mekanik (mechanical power transmission)
dan sistem listrik (electrical power
transmission).
Tabel 2.2.
Sistem dan Komponen Operasi Pemboran
Sistem Utama
|
Komponen
|
Sistem Pengangkatan
|
Drawwork
|
Sistem Pemutar
|
Rotary Table
|
Sistem Lumpur
|
Mud Pump
|
2.3.1. Mechanical Power Transmission
Dalam
proses distribusi tenaga dengan menggunakan sistem transmisi mekanik, maka tenaga yang dihasilkan oleh mesin
diteruskan secara mekanis.
Proses transmisi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
· Tenaga yang dihasilkan oleh Prime
Mover harus diteruskan dan dihubungkan bersama-sama dengan mesin-mesin yang
lain untuk mendapatkan tenaga yang diinginkan. Hal ini dilakukan dengan
hidraulic coupling (torque converter) yang dihubungkan bersama-sama.
· Tenaga ini kemudian diteruskan melalui
elaborate sproket chain linking (sistem rantai) yang secara fisik
mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang membutuhkan tenaga. Sistem ini
sekarang banyak digantikan oleh tenaga listrik.
2.3.2. Electric Power Transmission
Tenaga listrik yang biasa digunakan
dihasilkan dari tenaga diesel (diesel-electrik). Pada sistem transimisi dengan
diesel listrik, mesin diesel digunakan tenaga listrik dari generator listrik
yang di depan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang kemudian
dialirkan melalui kabel ke suatu "control unit". Dari unit pengontrol
tersebut tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang
langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang membutuhkan tenaga.
Keuntungan distribusi tenaga dengan menggunakan electric
power transmission antara lain adalah :
· Lebih fleksibel, terutama mengenai
peletakan,
· Tidak memerlukan rantai (sabuk)
penghubung,
· Bentuknya lebih kompak dan portable.
2.4. PEMBAHASAN
Dalam
melaksanakan suatu operasi pemboran sistem putar di perlukan kebutuhan tenaga
yang tidak sedikit, yang pada umumnya disuplay oleh suatu penggerak utama yang
disebut "prime mover". Jenis dan jumlah dari penggerak utama yang
akan digunakan ditentukan berdasarkan pada besarnya jumlah tenaga yang
diperlukan, yang dipengaruhi oleh casing program yang telah disusun dan
kedalaman sumur.
Untuk
meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover, diperlukan suatu sistem
penyalur (sistem transmisi) yang berfungsi untuk mendistribusikan tenaga
tersebut. Sistem transimisi yang dikenal ada dua jenis yaitu sistem mekanik
(mechanical power transmission) dan sistem listrik (electric power
transmission). Pada dasarnya penggunaan mechanical power transmission maupun
electric power transmission adalah sama, yaitu untuk mendistribusikan tenaga
dari pembangkit ke sistem peralatan yang membutuhkannya dalam suatu operasi
pemboran. Akan tetapi electric power transmission lebih banyak diminati, karena
kemudahan-kemudahan
yang ditawarkan terutama
yang berhubungan dengan perawatan, pengoperasian, peletakan serta dari
dimensinya.
Perencanaan sistem tenaga, baik itu sistem pembangkit
maupun sistem transmisi harus optimum, karena sistem peralatan dalam operasi
pemboran tidak akan dapat berfungsi dengan baik jika tenaga yang diperoleh
tidak mencukupi ataupun distribusi tenaganya tidak maksimal.
2.5. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas
adalah sebagai berikut :
1. Dalam suatu pemboran, prime mover unit
merupakan kebutuhan yang pokok, tanpa ini pemboran tidak akan berjalan.
2. Penggunaan mesin ini ditentukan
besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing program dan kedalaman
sumur.
3. Pemakaian sistem transmisi listrik (electric power transmission) mempunyai
beberapa keuntungan dari sistem yang lain yaitu :
· lebih fleksibel letaknya,
· tidak memerlukan rantai penghubung,
dan
· pada umumnya lebih kompak serta
portable.
4. Sistem peralatan pemboran tidak akan dapat
berfungsi dengan baik jika distribusi tenaga tidak mencukupi kebutuhan yang
ada.
sistem angkst/hoisting system pada pemboran ada rumusnya gak mas??
ReplyDeletepastinya ada mas Ginaz, karena yang namanya hositing system itu terdiri dari bbrp komponen yang harus kita design sesuai kebutuhan kita. sperti drawwork, crown block, travelling block, drill string dll. tpi utk rumusnya saya blm tau mas. mgkin teknik mesin lebih menguasai.
ReplyDelete